Camping
mungkin menjadi kegemaran banyak orang tujuannya pun beragam mulai kegiatan
organisasi, atau hanya sekedar bertamasya mencari ketenagan dan menikmati
indahnya alam.
Namun tanpa disadari dari kegiatan camping inilah terkadang
kerusakan alam dimulai, karena harus di akui yang menggunakan alam sebagai
media kegiatan bukan hanya anak-anak pecinta alam. Karena alam adalah tempat
yang bebas untuk dimanfaatkan oleh siapa saja termasuk mereka yang hanya bisa
menikmati tanpa memperdulikan kelestariannya.
Mari kita coba untuk berhitung dengan rumus simple yaitu (+)
gak tau tu symbol benar atau gak dari kaca mata matematika, tapi sudahlah bukan
itu poin diskusi kita.
Karena kita akan membahas tentang sampah dan penebangan
pohon.
Baiklah kita mulai berhitung:
Contoh
kasus anggaplah setiap orang yang berekreasi ke alam membawa satu botol air mineral
dan sebungkus cemilan kemudian sampahnya dibuang sembarangan. Dan setiap hari
ada sekitar 20 orang yang datang berarti sudah ada 40 sampah. Coba kita
kalkulasikan lagi jumlah pengunjung dengan sampah yang mungkin di
tinggalkannya. Dalam seminggu ada 7 hari jika sehari rata-rata pengunjung
berjumlah 20 berarti dalam satu minggu ada 140 orang yang datang dan sampah
yang mungkin ditinggalkan mencapai 280 Sampah yang terdiri dari botol air
mineral dan bungkus cemilan. Kemudian kita hitung kembali dalam waktu satu
bulan. (saya pikir anda pasti pintar dalam berhitung, apalagi dalam menghitung
uang! :D).
Kasus di
atas baru sampah belum lagi bagi mereka yang camping atau berkemah juga membawa
permasalahan tersendiri bagi pohon terlebih mereka yang mendirikan tenda dari
terpal dan menggunakan pohon berdiameter 5-10 cm sebagai tiang utama dan untuk
mendapatkanya dengan menebang pohon disekitar area camping.
Kembali
kita berhitung seandainya setiap akhir pekan ada 5 organisasi atau individu
yang tidak gak tau prinsip pecinta alam camping dan mendirikan tenda dengan
tiang utama menggunakan 1 pohon berarti dalam satu minggu ada 5 dan satu bulan
ada 20 hingga setahun ada 240 pohon yang tumbang karena mereka.
Jauh berharap pada mereka untuk menanam menjaga pohon agar
tumbuh dan lestari, malah sebaliknya pepohonan yang ada justru mereka tebang
untuk kepentingan sesaat.
Padahal untuk menumbuhkan pohon hingga berdiameter 5-10 cm
kita harus menunggu dengan waktu yang relatif lama bisa berbulan hingga
bertahun-tahun tergantung jenis dari pohonnya.
Kasus di atas adalah fakta kawan terlebih lagi untuk daerah-daerah
yang lemah dalam pengawasan petugas.
Permasalahan utamanya simple yaitu tidak
atau belum adanya kesadaran dalam diri untuk mencintai alam atau bisa juga lupa
bahkan mungkin tidak tau apa fungsi dari alam, sehingga jadilah kita perusak alam tanpa sadar.
“Dan ketika kesadaran itu tidak juga hadir dan
terekonstruksi dalam diri maka alam punya cara sendiri untuk mengajari manusia bagaimana
cara menghargai”
mungkin karena kurangnya sarana dan prasarana diarea camping juga kali ya yang akhirnya jadi alasan klasik bagi mereka untuk mmbuang sampah smbarangan, dan mungkin gengsi kalo harus nenteng sampah sampai ke kota... :D
BalasHapusItu yang perlu kita kritisi lebih lanjut. Kalau kita tak bisa melestarikannya berhentilah merusaknya by Tikus salam pecinta alam
BalasHapus