26 September, 2012

ANTROPOSENTRISME


             Antroposentrisme secara terminologi berasal dari bahasa Yunani Antrophos (Manusia) dan Centrum dari bahasa Latin yang berarti pusat. Dan secara etiomologi adalah sebuah paham yang berpendapat bahwa manusia adalah pusat dari alam semesta. Alam dan segala isinya dalam persfektif antroposentris hanya sebagai nilai instrumental, sebagai objek eksploitasi, dan eksperimen untuk kepentingan manusia.
            Pada dasarnya kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia disadari atau tidak berawal dari sebuah paradigma antroposentris ini yang menjadikan manusia sebagai penguasa dan alam sebagai budak yang bisa dikuras tenaganya, hingga dinikmati tubuhnya untuk memenuhi keinginan serta nafsu sang tuan.
Dalam satu pernyataan Aristoteles berkata “ Tumbuhan disiapkan untuk kepentingan binatang dan binatang disediakan untuk kepentingan manusia” dari kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa manusia secara hirarki berada di puncak ekosistem.
            Tanah, Air, Udara, Binatang, Tumbuhan semua hanya dipandang sebagai intrumen yang ada untuk mensejahterakan manusia tidak lebih. Dan disinilah insting penjajahan manusia Biologycal Imprialism terealisasi dalam sebuah realitas sejarah dunia.





17 September, 2012

BENARKAH MAPALA HANYA NAIK GUNUNG?



            Banyak opini ataupun persepsi yang ada dibenak orang-orang ketika mendengar kata MAPALA. Ada yang menganggap hanya sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menyalurkan minat dan bakat Mahasiswa dibidang kepecinta alaman dan petualangan di alam bebas, bahkan tidak sedikit yang hanya menganggap mapala sebagai kumpulan orang-orang yang kerjaannya naik gunung dengan pakaian lusuh serta bertampang agak dekil.

            Mapala sendiri singkatan dari Mahasiswa Pecinta Alam. Dari sini sebenarnya sudah sedikit dapat kita gambarkan  bahwa mapala adalah organisasi yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan alam dan pelestariannya.
Adapun terkait dengan aktivitasnya dialam bebas seperti Pendakian gunung, Pemanjatan tebing, Penelusuran Goa, hingga arung jeram memang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Mapala.
            Namun terlalu tergesa-gesa jika kita lantas menyimpulkan bahwa aktivitas Mapala dalam hal ini saya mengangkat mapala meratus khususnya, yang kerjanya hanyalah naik gunung. Karena Pendaki gunung belum tentu mapala dan Naik gunung bukanlah satu-satunya kegiatan Mapala.
Lalu?? Mari kita berdiskusi!