11 November, 2011

KURMA SEBAGAI MAKANAN ALTERNATIF PENDAKI

            
            Bagi para penggiat petualangan alam bebas tentu makanan adalah salah satu hal yang paling penting diperhatikan dalam perencanaan. Karena pendakian tanpa membawa bekal sama dengan “Orang yang sedang berperang tanpa senjata”. Dalam menejemen ekspedisi hal ini pasti sudah menjadi hal yang wajib bagi para petualang. Beras, Mie Instan, Sarden, kornet, hingga cokelat menjadi bawaan yang umum dibawa oleh pendaki. Tapi ada satu lagi makanan utama yang semestinya harus dibawa para pendaki yaitu Kurma kenapa kurma?

            Karena kurma disamping menghilangkan rasa lapar dan memberi semua energy yang dibutuhkan pendaki,  juga berkhasiat sebagai obat yang menyembuhkan berbagai macam penyakit mulai membunuh bakteri yang merugikan manusia hingga mencegah hipotermia yang biasa menyerang seperti hantu.
            mengutip artikel “DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal "Jika Nabi Muhammad Saw mengatakan ini, maka sangat layak untuk kita ikuti." (Oreintalis Bernand Shou)
Dari sekumpulan sabda-sabda Rasulullah SAW yang terdapat kandungan ilmu pengetahuan, adalah sabdanya:
"Rumah yang tidak terdapat kurma melaparkan penghuninya." (HR Ibnu Majah)
"Sesungguhnya pada kurma Aliyah terdapat penawar penyakit."
(HR Muslim dan Ahmad)
            Kalimat-kalimat yang sangat singkat namun mengandung makna yang sangat mendalam dari sisi ilmu pengetahuan. Dan riset telah membuktian keistimewaan hadits Nabi ini.Bahwa kurma mengandung unsur-unsur gula yang sangat tinggi hingga mencapai 70 persen, juga mengandung 3 persen protein dan 1 persen lemak. Kurma juga mengandung unsur potasium dan magnesium hingga buah ini sangat ampuh untuk pertahanan tubuh dari penyakit kanker.
            Maksud dari kurma mengandung 70 persen gula, bahwasannya prosentase aliran panas akibat memakan kurma sangat besar. Sehingga energi yang dihasilkan oleh kurma pun sangat besar.
            Energi yang terkandung dalam sel-sel tubuh manusia akan memberikan daya dan rasa hangat yang lebih, sebagaimana energi tersebut akan membuat kenyang pemakannya karena kurma memberikan aliran panas yang cukup..(www.republika.co.id)”
            Berdasarkan penelitian kimiawi dan fisiologi yang dilakukan Dr. Ahmad Abdul Ra’ouf Hisyam dan Dr. Ali Ahmad Syahhat, diperoleh data sebagai berikut: “Mengkonsumsi ruthab (kurma mengkel, masih segar, matang dipohon) atau tamar (kurma matang kering seperti yang tersebar di Indonesia) setiap kali mengawali buka akan menambah terhadap badan persentase yang besar akan kandungan zat gula, maka dengan ini akan hilang penyakit anemia (kurang darah), sehingga tubuh lebih menjadi bergairah”.
            Adapun penelitian dari ahli kedokteran barat Dr David Conning, Direktur Jenderal British Nutrition Foundation “Kurma lebih unggul dari makanan lain yang mengandung gula. Hal ini juga didukung bukti, yaitu segelas air yang mengandung glukosa akan diserap tubuh dalam waktu 20-30 menit, tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Maka, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan ini juga kaya dengan serat.”
            karena itu Kurma sangat dianjurkan Rasulullah SAW ketika kita akan melaksanakan ibadah Shaum, karena energy yang diberikannya kepada kita. Padahal Rasulullah SAW bukanlah pakar kedokteran saat itu tapi ini adalah wahyu Allah Yang Maha Menciptakan lagi Maha Mengetahui. Dan terbukti setelah dilakukan penelitian dewasa ini.
            Disini dapat kita berkonklusi bahwa jika orang yang sedang berpuasa sangat dianjurkan. Hal ini juga akan sangat bermanfaat bagi para pendaki yang membutuhkan banyak energy ketika melakukan kegiatan di alam bebas.
Mungkin dengan ini kita bisa merekomendasikan kurma atau sari kurma sebagai makanan wajib bagi para pendaki. Karena manfaatnya sebagai asupan gizi dan pencegah berbagai penyakit dan yang paling utama untuk mensyiarkan Sunnah Nabawiyah.


2 komentar: